Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Kenali gejala
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 18:18:18【Sehat】215 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Makanan yang terbuat dari tepung gandum seperti roti dan biskuit mengandung gluten, yang

Jakarta (ANTARA) - Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya ngak berbahaya seperti serbuk sari, makanan, obat-obatan, dan spora jamur.
Reaksi terhadap zat pemicu alergi atau alergen ini mengakibatkan pelepasan histamin dan zat kimia tubuh lain yang dapat menyebabkan gejala alergi.
Dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Luthfianti Diana Mauludiyah kepada ANTARA pada Sabtu menyampaikan bahwa orang yang alergi gluten berisiko mengalami gejala seperti gangguan saluran pencernaan kalau mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
"Bisa menyebabkan nyeri perut, kembung, kolik, mual, atau terjadi konstipasi, untuk jangka waktu panjang dapat menyebabkan penurunan berat badan, gangguan tumbuh kembang pada anak, dan anemia," kata Luthfianti Diana Mauludiyah, S.Gz, RD.
Ia menjelaskan, gejala yang bisa muncul akibat alergi gluten mencakup perut kembung, nyeri perut, diare dan atau konstipasi, ruam merah dan gatal di kulit, berat badan susah naik atau turun, mudah lelah, dan wajah pucat.
"Reaksi terhadap gluten dapat muncul beberapa jam setelah konsumsi atau dapat juga beberapa hari setelah konsumsi," katanya.
Baca juga: Pentingnya menghindari makanan bergluten bagi ODAI
Diana menyampaikan bahwa gluten ditemukan dalam bahan makanan seperti jelai, gandum, dan rye, gandum hitam. Bahan-bahan makanan ini biasanya digunakan untuk membuat roti, biskuit, mi, pasta, kue, dan sereal.
"Makanan yang mengandung tepung terigu atau bahan makanan yang menggunakan bahan pengental dari gandum," katanya.
Menurut dia, diet bebas gluten direkomendasikan bagi pasien dengan celiac disease,penyakit autoimun yang terjadi pada orang yang intoleran terhadap gluten.
Ketika orang dengan penyakit celiac mengonsumsi gluten, sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi terhadap gluten dan menyerang lapisan usus halus karena menganggap komponen protein dalam gluten sebagai zat berbahaya
Reaksi ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan dan menyebabkan gejala seperti diare, kembung, kelelahan, dan penurunan berat badan.
Baca juga: Dokter jelaskan beda alergi susu dan intoleransi laktosa pada anak
Orang dengan penyakit celiac dianjurkan menerapkan diet bebas gluten. Bahan makanan yang tergolong bebas gluten, menurut Diana, antara lain beras, ubi, dan jagung.
"Singkong, tepung beras, tepung tapioka, tepung jagung atau maizena, bahan makanan sumber protein hewani seperti telur, ayam, daging, asal ngak diolah dengan tepung terigu," katanya.
Masalah alergi gluten mengemuka menyusul keluhan-keluhan yang dilayangkan terhadap toko roti daring yang mengklaim menjual makanan bebas gluten, susu, dan gula serta makanan bagi vegan.
Keluhan konsumen yang merasa dirugikan dan mengaku mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi produk toko itu bermunculan setelah unggahan Chef Yohanes Adhijaya alias Koko Ragi di platform Instagram pada 7 Oktober 2025 tentang praktik curang toko roti daring dalam menjual produknya menjadi viral.
Baca juga: LIPI kembangkan produk mi bebas gluten dari mocaf ubi kayu
Baca juga: Rekomendasi bagi orang tua dalam menangani anak dengan risiko alergi makanan
Suka(9)
Artikel Terkait
- Rutan Cipinang
- BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
- Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
- Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
- Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG
- Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI

Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?

Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online